My Town

Semarang city is my town. It's located in Central Java of Indonesia. Semarang is a small city with 1.4 million population. The city of Semarang is the capital of central Java province. Semarang is easily to visit from any part of Indonesia. It's connected by air, land (by bus or train) and sea. Visiting Semarang by airplane can landed and departured from Ahmad Yani Airport. If traveling by bus can ride from Terboyo Bus Terminal or traveling by train can ride from Tawang railway station. The favorite place you can visit in Semarang city like: Simpang Lima (centre of town), Baiturrakman Mousque, Tugu Muda, Marina beach, Gereja Blenduk (Blenduk Church), Gombel park, Raden Saleh park, Stasiun Tawang, Puri Maerakaca, Lele park (fishing Lele), T.H.R (Peoples Recreation Park), Lawang Sewu building (1000 doors), Buddha Temple, Tinjomoyo zoo, sam poo kong temple, Jati Diri Stadion (sport) and others.

17 Oktober, 2008

Menuju SMK Berstandar Internasional

Trend SMK saat ini meningkat dengan ditetapkannya banyak SMK di Indonesia menjadi SMK bertaraf Nasional dan Internasional. Sampai dengan tahun 2008 telah kurang lebih 200 SMK negeri dan swasta yang telah ditetapkan menjadi SMK bertaraf Internasional.
Dengan ditetapkannya SMK bertaraf Internasional diharapkan sampai kurun waktu tertentu banyak SMK di Indonesia memiliki standar Internasional. Untuk mencapai standar Internasional tentunya bukanlah hal mudah dan ringan. Dibutuhkan program-program jangka pendek maupun jangka panjang yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit. Biaya tersebut dipergunakan untuk melakukan program pengembangan sumber daya manusia dan sarana prasarana. Selain proses tentunya yang harus dilaksanakan dengan penuh perencanaan yang matang.
Beberapa program yang harus dilaksanakan pada SMK Bertaraf Internasional adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum dengan standar KTSP yang mengacu pada SKKNI.
2. Beberapa mata pelajaran, khususnya produktif sudah harus menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris.
3. Fasilitas peralatan dan ruang praktik yang memiliki standar internasional.
4. Guru-guru yang mampu berbahasa Inggris dengan memiliki skor TOEIC minimal 400.
5. Metoda pembelajaran harus berbasis TIK.
6. Memiliki sistem manajemen ISO yang selalu di surveylend oleh lembaga ISO setiap tahunnya.
7. Menerapkan Digital Library dan SAS.
8. Menerapkan SIM atau EMIS (Education Management Information System).

Tidak ada komentar: