My Town

Semarang city is my town. It's located in Central Java of Indonesia. Semarang is a small city with 1.4 million population. The city of Semarang is the capital of central Java province. Semarang is easily to visit from any part of Indonesia. It's connected by air, land (by bus or train) and sea. Visiting Semarang by airplane can landed and departured from Ahmad Yani Airport. If traveling by bus can ride from Terboyo Bus Terminal or traveling by train can ride from Tawang railway station. The favorite place you can visit in Semarang city like: Simpang Lima (centre of town), Baiturrakman Mousque, Tugu Muda, Marina beach, Gereja Blenduk (Blenduk Church), Gombel park, Raden Saleh park, Stasiun Tawang, Puri Maerakaca, Lele park (fishing Lele), T.H.R (Peoples Recreation Park), Lawang Sewu building (1000 doors), Buddha Temple, Tinjomoyo zoo, sam poo kong temple, Jati Diri Stadion (sport) and others.

12 Mei, 2008

Meningkatkan Kompetensi Siswa SMK

SMK sebagai sekolah kejuruan memiliki tuntutan utama pada penguasaan dasar kompetensi atau keterampilan. Karena diharapkan dengan menguasai kompetensi tersebut lulusan SMK dapat menyesuiakan diri di dunia kerja atau dunia industri. Apalagi sekarang ini siswa SMK semakin dituntut untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Sehingga untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan dalam sistem pembelajarannya perlu dipersiapkan dengan serius. Tetapi bukan berarti bahwa SMK yang ada saat ini baik milik pemerintah (negeri) dan SMK Swasta tidak serius. Hanya akan lebih baik lagi apabila suatu SMK minimal dapat menerapkan sistem pembelajaran sebagai berikut:
1. Merancang struktur program pembelajaran sesuai dengan kompetensi standar (sesuai kurikulum yang digunakan).
2. Tentukan jadwal pembelajaran per kompetensi secara tuntas.
3. Buatlah SAP (Satuan Acara Pembelajaran) dengan benar.
4. Buatlah bahan ajar berupa hand out atau modul pada setiap kompetensi.
5. Pergunakan sistem evaluasi/penilaian dengan benar.
6. Perbanyaklah pembelajaran praktik dan penugasan secara langsung.
7. Pergunakan peralatan sesuai standar minimal yang ada dalam kurikulum.
8. Terapkan metoda pembelajaran praktik yang berorientasi pada produk.
9. Lakukan uji sertifikasi pada lembaga yang berwenang.

Namun demikian dukungan SDM (guru) dan sarana (peralatan) juga merupakan pondamen dasar terbentuknya siswa SMK akan menjadi kompeten atau tidak dalam bidangnya. Sehingga faktor peralatan akan menjadi syarat mutlak dalam sistem pembelajaran di SMK. Tidak akan mungkin lulusan akan kompeten apabila tidak didukung dengan peralatan yang memadai.

Tidak ada komentar: